gambar headline

gambar headline
background

Sabtu, 22 Maret 2014

RUJUKAN BUMIL DENGAN DRT OLEH NAKES

Deteksi Resiko Tinggi pada Ibu Hamil memang harus mendapat perhatian yang serius oleh para Nakes (tenaga Kesehatan) yang menanganinya, janganlah pernah dianggap sepele karena akan membahayakan keselamatan bagi si Ibu maupun Janin yang dikandungnya. Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang melalui Kasie Kesga Ibu Florida Ida menghimbau serta menegaskan kepada para petugas yang berada di sarana Kesehatan baik di Polindes,Poskesdes maupun Pustu untuk menjalankan System Rujukan Terpadu 2H2 yang telah di intruksikan, mengingat system 2H2 ini telah sangat systematis dalam penanganan baik dari hulu hingga ke hilir yang sangat konfrehensif sehingga penanganan Bumil hingga Pasca fartus dapat diatasi secara seksama,  ini juga harus didukung oleh masyarakat,Toma serta pengambil kebijakan di desa untuk turut korkoperatif dalam penanganan Bumil dengan DRT ini sehingga AKI (angka Kematian Ibu) serta AKB (angka kematian Bayi) dapat di minimalisir.@z.red


Bimtek Puskesmas Nanga Dedai 2013

Rabu,12  Maret 2014.
Kapus Puskesmas Nanga Dedai Kec.Dedai Sintang beserta staf melaksanakan Supervising serta Bimtek ke Pustu,Polindes serta Poskesdes yang menjadi wilayah binaan Puskesmas Nanga Dedai kec.Deda Sintang. Pembinaan ini bersifat presentatif serta bimbingan personal khususnya Ketersediaan Administrasi guna penunjang program kerja Puskesmas. Selain dari itu Kapus Puskesmas Nanga Dedai Bapak Ismail juga menegaskan tentang kedisiplinan baik untuk para petugas itu sendiri maupun kedisiplinan dalam hal menjalankan tugas serta dapat meningkatkan pelayanan Kesehatan khususnya kepada masyarakat di lingkungannya sendiri. Selain dari itu para Tim Bimtek Puskesmas Nanga Dedai ini juga memeriksa ketersediaan Inventarisasi Sarana serta instrument yang ada di setiap sub.unit pelayanan Kesehatan yang menjadi binaannya.z(red).-






Senin, 17 Maret 2014

DINAS KESEHATAN SINTANG, Peningkatan Program KIA 2014

Sintang, AKI (angka kematian ibu) serta AKB (angka kematian bayi) ditiap tahunnya menjadi tantangan bagi petugas kesehatan untuk mampu menekan hingga seminimal mungkin, untuk itulah Disan Kesehatan Kabupaten Sintang melalui Kasie Kesga Dinkes Kab.Sintang mengadakan Pelatihan tentang Peningkatan Program KIA di Aula CU.Keling Kumang Sintang Kalbar.
Pelatihan ini selain di ikuti para Bidan Desa juga di ikut sertakan para perawat yang penempatannya di Polindes serta Poskesdes dimana tidak menutup kemungkinan perawat juga harus mampu menjalankan tugas yang menjadi pekerjaan para bidan di desa apabila terjadi suatu kegawat daruratan.
Peningkatan kinerja bagi para petugas dilapangan memang seyokyanya harus dilakukan mengingat masih ada kasus AKI dan AKB yang semestinya tidak perlu terjadi apabila penanganan serta pelayanan sesuai dengan sistim penanganan kasus yang ada.
Pelaksanaan ini dibuka langsung oleh Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kab. Sintang yaitu dr.Marcus Gatot Budi P.M.Kes yang dihadiri 70 petugas lapangan selama 4 hari (11 - 14 Maret 2014)@z.red




Senin, 17 Februari 2014

CAMAT DEDAI HADIRI HUT KE-4 POSYANDU BUNGA TANJUNG 2014

Senin, 10 Februari 2014. Bapak Camat Dedai Drs.Subendi M.Si menghadiri Perayaan HUT ke-4 Posyandu Bunga Tanjung Desa Tanjung Pemekaran dari desa Nanga Jetak. Dalam kesempatan ini bapak camat Dedai mengucapkan Selamat kepada para Kader Posyandu Bunga Tanjung yang ditandai dengan penerimaan Kue HUT ke-4 yang diserahkan langsung oleh Ketua Kader Posyandu Ibu Nani Suryadi. Camat Dedai juga menghimbau selain gerakan penimbangan dan pembinaan dasar di bidang Kesehatan juga kiranya dapat menanamkan jiwa serta lingkungan yang sehat agar para generasi penerus bangsa ini hidup sehat dan menjadi penerus bangsa yang bermutu guna. Selain kegiatan Posyandu PKK juga akan memprogramkan Kawasan Rumah Pagar Lestari dimana penataan serta pemanfaatan lahan-lahan pekarangan rumah, selain bersih,asri sehat dan berguna bagi kehidupan kita sehari-hari.
Perayaan HUT Posyandu ini juga melombakan Anak Sehat 2014 yang diikuti oleh anak Bayi, Batita serta Balita, dalam kesempatan ini pula Bapak Camat Dedai juga menitipkan Petugas Kesehatan kepada Pjs.Kepala Desa Tanjung yang akan bekerja memantau Kesehatan Masyarakat di Desa Tanjung.z@red








Camat Dedai Drs.Subendi M.Si Meninjau Rumah Singgah Desa Nanga Jetak 2014

Senin, 10 Februari 2014. Camat Dedai Bp. Drs.Subendi M.Si meninjau Poskesdes Nanga Jetak serta Bangunan yang akan di jadikan Rumah Singgah dalam Pelaksanaan GSI (Gerakan Sayang Ibu) tahun 2014.
Di Kecamatan Dedai Kabupaten Sintang.
Pelaksanaan  GSI tahun 2014 di mungkinkan pelaksanaannya berada di Desa Nanga Jetak, mengingat jumlah penduduk untuk Desa Nanga Jetak terbilang cukup besar yaitu 3.640 jiwa atau 933 Kepala Keluarga selain itu juga Poskesdes Nanga Jetak juga sebagai Pos/Unit rujukan horisontal dari desa disekitarnya yaitu seperti Desa Pengkadan, Sungai Tapang, Tanjung, Batu Landung,Manyam serta Desa Riguk bahkan tidak menutup kemungkinan bagi desa-desa lainnya.

 Desa Nanga Jetak tahun 2009 telah menjadi Desa Siaga dimana dalam peksanaannya memerlukan salah satunya di sarana Kesehatan yaitu Poskesdes (PosKesehatanDesa) yang menjadi salah satu syarat terbentuknya Desa Siaga. dimana dalam pelaksanaan GSI tersebut  pemberdayakan sumber daya manusia yang ada di desa tersebut mampu ber-mandiri sehingga dapat menyehatkan kesehatan masyarakat khususnya Kesehatan Ibu dan Bayi sehingga AKI/AKB (Angka Kematian Ibu dan Bayi) dapat ditekan seminimal mungkin.z@red.

Rabu, 25 Desember 2013

LOKMIN LINTAS PROGRAM 2013

Selasa,24 Desember 2013. Evaluasi kinerja Puskesmas merupakan suatu kegiatan komprehensif yang harus dilaksanakan setiap Puskesmas beserta jaringannya guna sebagai bahan pelaksanaan kegiatan kedepannya. Lokakarya Lintas Program Puskesmas Nanga Dedai menitik beratkan pada hasil Lokakarya mini lintas Sektoral beberapa waktu yang lalu mengingat beberapa desa diwilayah binaan  yang belum mencapai hasil sebagaimana mestinya. Kepala puskesmas melalui Kabag TU Puskesmas juga menyampaikan tentang PP no.09 tentang kedisiplinan bagi Pegawai Negeri sipil yang menjadi acuan bagi para petugas yang ada di Puskesmas maupun para Petugas dilapangan, selain itu pula untuk menyambut program kerja di tahun 2014 Kapus juga menghimbau agar semua para petugas harus mampu memenuhi kuota pencapaian target yang diberikan agar terciptanya masyarakat yang sehat dan mandiri mengingat di tahun 2014 telah dilaksanakannya program Jaminan Kesehatan Nasional sebagai program unggulan Pemerintah.z@red

PETUGAS POSKESDES NANGA JETAK

Add caption
Selasa,24 Desember 2013. Pelayanan Kesehatan bukan hanya dilakukan di dalam gedung tetapi juga diluar gedung guna tercapainya pelayanan kepada masyarakat yang menyeluruh.
Saat ini kegiatan pengevaluasian program kegiatan yang dilaksanakan sangat perlu mendapat nilai perbandingan, demikian pula bagi para petugas Kesehatan di Poskesdes Nanga Jetak Kec.Dedai ini walau akses jalan darat menuju ke Puskesmas Induk mengalami kerusakan yang sangat memprihatinkan tak menjadi suatu gendala yang berarti "tak ada rotan akarpun jadi" begitulah dasar bagi para petugas kesehatan yang berada dilapangan, terpaksa petugas Poskesdes ini menempuh perjalanan melalui sungai demi memenuhi panggilan tugas untuk menghadiri Rapat Lintas Program di Puskesmas Induk Nanga Dedai walaupun tidak memakai alat/baju keselamatan perjalanan mengingat kedua petugas ini belum begitu pandai dalam hal berenang, mungkin ini menjadi Pekerjaan Rumah bagi para petugas itu sendiri maupun Instansi yang terkait agar memikirkan/mengutamakan Keselamatan para Petugasnya,z@red

Sabtu, 21 Desember 2013

PHBS 2013 SDN 02 NANGA JETAK KEC.DEDAI SINTANG

Nanga Jetak 19 Desember 2013, Petugas Kesehatan Kabupaten Sintang melalui sub unit Poskesdes Nanga Jetak memberikan penyuluhan ke SDN 02 Desa Nanga Jetak Kec.Dedai Kab.Sintang tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah. Perilaku merupakan suatu tingkah, tindakan serta perbuatan seseorang yang berkembang sehari-hari sehingga nantinya bisa menjadi suatu perbuatan yang biasa tentu saja banyak yang dapat mempengaruhinya terutama lingkungan serta adat istiadat, sebagai contoh perilaku kebersihan personal.
Kebiasaan kebersihan diri (personal) haruslah di didik sedini mungkin agar mereka dapat membedakan mana yang bersih dan mana yang tidak, hal yang gampang dilakukan kadang menjadi sangat sulit dilakukan misalnya saja mencuci tangan, dikarenakan adanya pengaruh lingkungan serta adat istiadat yang ada hal yang mudah tersebut memang menjadi sukar untuk dilakukan.
PHBS sebagai dasar Kesehatan seseorang haruslah ditanamkan sedini mungkin agar kebiasaan seperti itu menjadi suatu kebutuhan primer dalam kehidupan sehari-hari agar terhindar dari berbagai macam jenis penyakit yang selalu mengintai. Dalam pemberian penyuluhan tentang PHBS ini dihadiri 214 siswa dengan pemberian materi melalui presentasi serta praktek langsung agar para murid mengerti dan mau melakukan PHBS baik di sekolah maupun di lingkungan rumahnya sendiri. Hal seperti ini sangat penting ditanamkan pada anak didik, sayangnya pendidikan Kesehatan di sekolah tidak ada dalam program tahunan pelajaran sehingga pihak sekolah menunggu pihak Dinas Kesehatan yang datang dan memberikan pemantauan Kesehatan di setiap Institusi Pendidikan, padahal Pendidikan Kesehatan sangatlah penting ditanamkan sedini mungkin agar tercipta manusia yang sehat dan kuat serta dapat diandalkan bagi masyarakat, Bangsa, dan Negara sebagaimana tercatut dalam UUD 1945.z@red.